Silika (Si) banyak terkandung pada tanaman graminae, seperti padi, jagung, dan tebu, terutama di permukaan daun, batang, dan gabah (padi). Tanaman kahat Si menyebabkan ketiga organ tanaman di atas kurang terlindungi oleh lapisan silikat yang kuat, akibatnya :
Pemberian pupuk Si penting karena tanaman padi selama pertumbuhannya menyerap Si jauh lebih banyak dibanding menyerap unsur hara NPK. Selama ini kebutuhan akan Si untuk tanaman padi hanya mengandalkan ketersediaannya di alam. Namun berdasarkan beberapa penelitian diperoleh fakta bahwa jumlah Si dalam tanah dari waktu ke waktu mengalami pengurangan yang cukup signifikan apabila tidak ada penambahan dari luar. Hal ini telah dibuktikan oleh salah satu karyawan Balai Litbang Perum BULOG di Tambun, Bekasi dalam disertasinya pada februari 2015 silam dengan judul “PENGARUH NANO SILIKA TERHADAP PERTUMBUHAN, RESPON MORFOFISIOLOGI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PADI (Oryza sativa L.)”. Hasil percobaan menunjukkan bahwa aplikasi Si memberikan pengaruh yang lebih baik pada pertumbuhan tanaman padi. Hal ini dapat dilihat pada pertumbuhan yang lebih baik pada peubah yang diamati, seperti tinggi tanaman, panjang akar, jumlah anakan, jumlah malai, panjang malai, bobot basah tajuk dan akar, bobot kering tajuk dan akar, sudut daun, umur berbunga, umur panen, jumlah gabah isi, persen gabah hampa, jumlah gabah total, berat 1000 butir, ketebalan daun, kandungan klorofi, kandungan N, P, K, Na, Fe, Mn, Zn dan Si. Hasil panen padi pada MT 1 mengalami peningkatan dari 6 ton/Ha menjadi 10,2 ton/Ha, sedangkan pada MT 2 juga mengalami peningkatan dari 5 ton/Ha menjadi 9,8 ton/Ha.